✓ Keutamaan & Amalan di 10 Hari Bulan Dzulhijah
Bulan Dzulhijjah adalah salah satu bulan yang
dimuliakan di dalam Islam. Bahkan para ulama mengatakan, apabila ada
bulan yang dapat menandingi keutamaan bulan Ramadan, maka bulan itu
adalah bulan Dzulhijjah. Allah berfirman dalam surah Al Fajr ayat 1-3: “Demi fajar, dan malam yang sepuluh, dan demi yang genap dan yang ganjil”.
Para
ulama berbeda pendapat dalam menentukan 10 malam yang dimaksud oleh
Allah dalam ayat tersebut. Penafsiran para ulama ahli tafsir mengerucut
kepada 3 pendapat yaitu yang pertama 10 hari pertama bulan Dzulhijjah,
kedua 10 malam terakhir bulan Ramadhan, dan ketiga 10 hari pertama bulan
Al Muharram.
Yang rajih (kuat) adalah pendapat yang menyatakan
bahwa, yang dimaksud adalah 10 hari pertama bulan Dzulhijjah.
Sebagaimana sabda Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam, dari Jabir
radhiyallaahu ‘anhuma: “Sesungguhnya yang dimaksud dengan 10 itu adalah 10 bulan Al Adh-ha (bulan Dzulhijjah –pen), dan yang dimaksud dengan “ganjil” adalah hari Arafah, dan yang dimaksud dengan “genap” adalah hari raya Idul Adh-ha. (HR. Ahmad, An-Nasaa’i, hadits ini dinilai shahih oleh Al-Haakim dan penilaiannya disepakati oleh Adz-Dzahabi)
Pada bulan Dzulhijjah, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak
amalan seperti berpuasa, bersedekah, hingga menyantuni anak yatim untuk
bisa mendapatkan keutamaan bulan Dzulhijjah.
Selain itu, terdapat
pula sejumlah amalan yang hanya bisa dilakukan pada bulan Dzulhijjah
seperti ibadah haji dan berkurban. Berikut ini di antara keutamaan bulan
Dzulhijjah:
1. Puasa Arafah adalah di Antara Kekhususan Umat Islam
Di
dalam bulan Dzulhijjah ada sebuah hari yang sangat agung, yaitu hari
Arafah. Pada hari tersebut disunnahkan bagi yang tidak sedang
melaksanakan haji untuk melakukan puasa. Puasa Arafah dapat menggugurkan
dosa-dosa selama dua tahun. Pahala puasa Arafah (9 Dzulhijjah) lebih
afdhal daripada pahala puasa Asyura (10 Al Muharram).
Rasulullaah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Puasa Asyura
dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu, dan puasa Arafah itu dapat
menghapuskan dosa selama dua tahun, setahun yang lalu dan setahun yang
akan datang.” (HR. An Nasaa’i)
Puasa Arafah termasuk
keistimewaan ummat Islam, berbeda halnya dengan puasa Asyura. Oleh
karena berkahnya, Rasulullaah shallallaahu ‘alaihi wa sallam, Allah
melipatgandakan penghapusan dosa dalam puasa Arafah dua kali lipat lebih
besar daripada puasa Asyura. Walillaahil hamd.
2. Darah-darah Hewan Kurban Ditumpahkan Terbanyak di Bulan Dzulhijjah
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Sebaik-baik
pelaksanaan haji adalah yang paling banyak bertalbiyah dan yang paling
banyak berhadyu (menyembelih hewan sebagai hadiah untuk fuqara’ Makkah -pen).” (HR. Abu Ya’la, An Nasaa’i, Al Haakim, dan Al Baihaqi. Syaikh Al Albaani menilai hadits ini hasan)
Bulan
Dzulhijjah selain sebagai bulan haji juga disebut sebagai bulan kurban,
karena banyaknya hewan kurban yang disembelih pada bulan tersebut.
3. Dzulhijjah Adalah Bulan Muktamar Umat Islam Tingkat Dunia
Di
hari Arafah, umat Islam yang datang dari seluruh penjuru dunia untuk
melaksanakan haji berkumpul di padang Arafah, demi melakukan prosesi
puncak pelaksanaan manasik haji, yaitu wukuf di Arafah.
Rasulullaah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Haji itu (wukuf –pen) di Arafah.” (HR. Al Jama’ah)
4. Hari Raya Idul Adha
Pada
bulan Dzulhijjah ini pula, satu dari dua hari raya umat Islam akan
diperingati. Umat Islam merayakan Hari Raya Idul Adha pada tanggal 10
Dzulhijjah.
Hari besar dalam agama Islam ini merupakan peringatan peristiwa kurban, meneladani kisah Nabi Ibrahim dan anaknya Nabi Ismail.
Hari
Raya Idul Adha dirayakan dengan salat Idul Adha lalu diikuti dengan
penyembelihan kurban. Pada hari ini pula umat Islam dianjurkan untuk
memperbanyak takbir.
Amalan-amalan di Bulan Dzulhijjah
Karena keutamaan yang
banyak inilah, maka disyari’atkan mengerjakan amal-amal shalih dan
diberi ganjaran yang luar biasa. Di antara amal-amal tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Dzikir
Allah berfirman: “Supaya
mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka
menyebut nama Allah pada hari-hari yang telah ditentukan…” (Qs. Al Hajj: 28)
Ibnu ‘Abbas radhiyallaahu ‘anhuma berkata, “Hari-hari yang telah ditentukan adalah 10 hari pertama bulan Dzulhijjah.”
Berdzikir yang lebih diutamakan di hari-hari yang sepuluh ini adalah memperbanyak takbir, tahlil dan tahmid.
Rasulullaah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Maka perbanyaklah di hari-hari tersebut dengan tahlil, takbir, dan tahmid.” (HR. Ahmad, Shahih)
2. Puasa
Tidak
syak lagi kalau berpuasa termasuk amal shalih yang sangat disukai oleh
Allah. Di samping anjuran melakukan puasa Arafah pada tanggal 9
Dzulhijjah, maka disukai juga untuk memperbanyak puasa di hari-hari
sebelumnya (dari tanggal 1 sampai dengan 8 Dzulhijjah) berdasarkan
keumuman nash-nash hadits tentang keutamaan berpuasa.
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Demi
Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh bau mulut orang yang
berpuasa itu lebih wangi di sisi Allah daripada wangi minyak kasturi.” (Muttafaqun ‘alaih).
3. Tilawah Al Qur’an
Rasulullaah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Al Qur’an adalah sebaik-baik dzikir.” (HR. Ibnu Khuzaimah, Shahih)
Adalah
hal yang sangat baik jika dalam waktu 10 hari tersebut, kita dapat
mengkhatamkan bacaan Al Qur’an dengan membaca 3 juz setiap harinya. Hal
ini sebenarnya mudah untuk dilakukan, yaitu dengan memanfaatkan waktu
sebelum dan sesudah shalat fardhu.
Dengan membaca 3 lembar sebelum
shalat dan 3 lembar sesudah shalat, insyaAllah dalam 10 hari kita mampu
mengkhatamkan Al Qur’an. Intinya adalah mujaahadah (bersungguh-sungguh).
4. Sedekah
Di
antara yang menunjukkan keutamaan bersedekah adalah cita-cita seorang
yang sudah melihat ajalnya di depan mata, bahwa jika ajalnya
ditangguhkan sebentar saja, maka kesempatan itu akan digunakan untuk
bersedekah.
Allah berfirman menceritakan saat-saat seseorang menjelang ajalnya: “Dan
belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu
sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia
berkata: “Ya Tuhanku, mengapa Engkau tidak menangguhkanku sampai waktu
yang dekat, sehingga aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang
yang shalih.” (Qs. Al Munaafiquun: 10)
5. Kurban
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: “Maka shalatlah kamu untuk Tuhanmu dan berkurbanlah!” (Qs. Al Kautsar: 2)
Kurban adalah ibadah yang disyari’atkan setahun sekali dan dilaksanakan di bulan Dzulhijjah.
Rasulullaah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa
yang shalat seperti kita shalat, dan berkurban seperti kita berkurban,
maka sungguh dia telah mengerjakan kurban dengan benar. Dan barangsiapa
yang menyembelih kurbannya sebelum shalat ‘Idul Adh-ha, maka kurbannya
tidak sah.” (HR. Al Bukhari)
Ini menunjukkan bahwa ibadah kurban itu merupakan kekhususan dan syi’ar yang hanya terdapat di dalam bulan Dzulhijjah.
6. Haji
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: “Haji itu pada bulan-bulan yang tertentu.” (Qs. Al Baqarah: 197)
Yang
dimaksudkan dengan haji dalam ayat di atas adalah ihram untuk haji bisa
dilaksanakan dalam bulan-bulan yang sudah ditentukan, yaitu: Syawwal,
Dzulqa’dah dan Dzulhijjah. Selain bulan-bulan tersebut, maka ihram
seseorang untuk haji tidak sah.
Bahkan hampir sebagian semua prosesi manasik haji dilakukan pada bulan Dzulhijjah.
Akhirnya,
kita memohon kepada Allah agar diberi kekuatan dan taufiq-Nya agar kita
bisa mengisi sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah dengan amal-amal
shalih, dan diterima oleh Allah sebagai pemberat timbangan kebaikan kita
di yaumil hisaab kelak.